Saturday, March 6, 2010

Tuesday, February 9, 2010

Saturday, February 6, 2010

Pintu tak berkunci

Waktu terasa lebih cepat berjalan. Tak tahu harus kemana lagi aku berlari dan menghindar dari segala kenyataan. Salahkah jika aku masih tidak mau membuka pintu itu? Salahkah jika aku meminta waktu untuk mengerti inginku? Aku naif, aku pengecut, tapi aku tidak munafik.

Kamu tahu, pintu ini mungkin sedikit terbuka untuk orang-orang baru. Tapi tahukah kamu, bahwa di dalam pintu itu terdapat pintu lain yang justru tak kutemukan kunci untuk membukanya. Tak tahu lagi kemana aku harus mencari, tak tahu apakah aku memang benar-benar harus mencarinya. Yang aku tahu, pintu itu dulu ditempati oleh separuh hati. Ya, hanya separuh dari hatinya. Hati yang tak pernah utuh diberikan padaku. Bahkan hingga kepergiannya.

Kini mungkin pintu yang terkunci akan ku biarkan saja seperti itu. Karena semakin kuat aku mencoba untuk membukanya, semakin tak sanggup untuk aku bertahan. Aku terlalu takut untuk memberontak, takut suatu hari aku tidak akan pernah mampu melakukannya lagi.

Kubiarkan pintu ini, tertutup.
Berharap suatu hari akan kutemukan kunci untuk membukanya, hingga tak perlu lagi aku mnyembuyikan ketakutan yang selama ini temani hariku.

Thursday, February 4, 2010

Wednesday, January 27, 2010

Thursday, January 14, 2010

Membekulah wahai waktu...



Kita hanya duduk disini
Menghempas segala kelelahan hati
Hanya untuk satu tujuan
Abadi

Kau dan aku sama-sama tahu
Waktu tak akan berhenti memburu
Dan hanya satu pesanmu padaku
Jangan pernah aku menangis

Kita hanya terdiam disini
Mengharap rindu yang menggebu dulu datang lagi
Demi satu kesempatan
Kembalinya masa lalu

Dan aku pun tetap berjalan di atas garis putih ini
Saat waktu yang kau banggakan dulu telah rapuh
Saat aku memanggil jiwamu untuk kembali
Kau tak pernah peduli

Kita tersesat
Oleh hasrat yang tak pernah bersahabat dengan logika
Kita harus menunggu
Hingga rindu benar-benar membelenggu

Isyarat ini hanyalah semu
Nyata kau tetap termenung
Dan waktu enggan membeku
Kini kau dan aku telah membiru